Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Selasa, 20 September 2016

Pengertian Nun Mati Dan Tanwin



PENGERTIAN NUN MATI DAN TANWIN

TANWIN
Tanwin adalah suara nun mati atau nun mati yang ada pada akhir kalimat isim dan nyata apabila di ucapkan dan tidak nyata apabila di tulis dan di waqofkan seperti: سميعٌ بَصِيْرٌ

Macam macam tanwin:
1.      Tanwin tamkin:  tanwin yang terdapat pada isim yang mu'rab (bukan mabniy) dan isim munsharif (isim yang menerima tanwin). Contohnya: مُحَمَّدُ  , كِتَابٌ , قَلَمٌ
2.      Tanwin Tankir:  tanwin yang terdapat pada sebagian isim mabniy untuk membedakan antara ma'rifahnya dan nakirahnya seperti pada isim fi'il dan isim 'alam yang diakhiri dengan وَيْهِ
3.      Tanwin 'Iwadh:  tanwin yang menjadi pengganti dari kalimat yang diidhafahkan. Tanwin 'iwadh ada tiga:
a.       'Iwadh min Mufrad (ganti dari kata tunggal): tanwin ini terdapat pada lafadzh كُلُّ (setiap), بَعْضُ (sebagian), dan اَيُّ (setiap). Contohnya: كُلٌّ يَمُوْت
b.      'Iwadh min Jumlah (ganti dari kalimat): yaitu tanwin yang menggantikan kalimat. Contohnya: وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ
c.       'Iwadh min Harf (ganti dari huruf): 'iwadh min harf terjadi pada isim mamnu' min sharf (isim ghairu munsharif) yang manqus (isim yang huruf terakhirnya huruf 'illat ya) pada ketika rafa' dan jar. Tidak pada nashab karena isim yang manqus ketika nashab harkatnya dibaca dzhahir. Contoh tanwin min harf:جَوَارٍ, غَوَاشٍ
4.      Tanwin muqobalah: tanwin yang masuk pada jama’ mu’ annats salim seperti:هؤلاء بناتٌ فاهماتٌ
5.      Tanwin Ziyadah atau Tanwin Munasabah:  tanwin yang masuk pada isim ghairu munsharif dengan tujuan untuk mencocoki kalimah yang lain, seperti سَلاَسِلاً
6.      Tanwin Tarannum: tanwin yang masuk pada akhirnya bait atau qafiyyah yang diucapkan karena bertemu dengan alif ithlaq (alif yang memanjangkan suara), seperti syair,           اَقِلِّي اللَّوْمَ عَادِلْ وَ الْعَتَابَنْ  *  وَ قُوْلِي اِنْ اَصَبْتِ لَقَدْ اَصَابَنْ
7.      Tanwin Hikayah:  tanwin yang masuk pada isim ghairu munsharif untuk menceritakan aslinya, seperti (قَلَتْ عَاقِلَةٌ).
8.      Tanwin Dlarurat:  tanwin yang masuk pada munada (: lafal yang diseru) yang mabni, baik mabninya rafa’ atau nashab, seperti سَلاَمُ اللهِ يَا مَطَرٌ عَلَيْهاَ  *  وَ لَيْسَ عَلَيْكَ يَا مَطَرُ السَّلاَمُ -
9.      Tanwin Ghali:  tanwin yang masuk pada qafiyyah al-muqayyadah atau akhir bait yang huruf akhirnya berupa huruf shahih yang mati, seperti syair, وَ قَائِمُ الْأَعْنَاقِ خَاوِي الْمُحْتَرِقَنْ
10.  Tanwin Syudzudz atau Tanwin Hamzi:  tanwin yang masuk pada lafal (هَؤُلاَءِ) dengan jalan syadz yang berfaidah untuk menunjukkan makna banyak, seperti هَؤُلاَءِ قَوْمُكَ

  NUN MATI
Nun mati adalah nun yang berharokat sukun yang ada pada kalimat isim maupun fi’il baik ada pada awal, pertengahan, maupun akhir kalimat yang nyata apabila ditulis dan dibaca seperti: من أمََنَ

Tidak ada komentar: