Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Senin, 09 Januari 2017

Seni Sastera dan Aksara



Seni Sastera dan Aksara
       Pengaruh india membawa perkembangn seni sastera di Indonesia. Seni Sastera pada waktu itu ada yng berbentuk porosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya kesusastraan dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu tutur (pintu kitab keagamaan), kitb hukum dan wiracarita (kepahlawanan). Bentuk wiracerita ternyata sangat trkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mabaharata. Kemudian timbul wiracerita gubahan dari para pujangga  di Indonesia. Miasalnya, Baratayuda yang digubagh oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga muncul cerita cerita Carangan.

       Berkembang karya sastera yang terutama yang bersumber dari Mahabarat dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purpa). Pertunjukan wayang kulit di Indonesia kehususnya di jawa sudah begitu mendarah dagung. Isi dan cerita wayang banyak mengandung nilai-nilai yang besifat edukatif (pendidikan) cerita dari pertunjukan wayang barasal dari india, tetapi wayangnya asli dari Indonesia. Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuai kandengan seni di Indonesia.


GAMBAR  tokoh wayang 
sumber gambar : http://cahkaliboyo.blogspot.co.id/2013/04/nama-tokoh-tokoh-wayang.html

       Disamping bentuk dan ragam hias wayang,muncul pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonsia. Misalnya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, dan Petruk.tokoh-tokoh inai tidak ditemukan di India.perkembangan seni Saster yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa, misalnya dalam karya-lary sasera jawa kuno.pada perasasti-perasasti yang ditemukan terdapat unsur India dalam unsur budaya Indonesia. Misalnya ada perasasti dengan huruf Negeri (India) dan Bali kuno (Indonesia).


       Mungkin cukup sampai disini. semoga artikel ini dapat bermanfaat. dan juga jangan lupa baca artikel artikel saya yang lainnya jika anda masi memiliki waktu.

Tidak ada komentar: