Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Sabtu, 06 Agustus 2016

Organisasi Militer



a. Heiho
       Heiho (pasukan pembantu) adalah prajurit indonesia yang langsung di tempatkan di dalam organisasi militer jepang, baik angkatan darat maupun angkatan laut. syarat-syarat untuk menjadi tentara heiho antara lain : (1). umur 18-25 tahun, (2). berbadan sehat, (3). berkelakuan baik, dan (4). berpendidikan minimal sekolah dasar. Tujuan pembentukan heiho adalah membantu tentara jepang. kegiatannya antara lain, membangun kubu-kubu pertahanan, menjaga kamp tahanan, dan membantu perang tentara jepang di medan perang. sebagai contoh, banyak anggota heiho yang ikut perang melawan tentara serikat di kalimantan, irian, bahkan ada yang sampai ke birma.

       Organisasi heiho lrbih terlatih di dalam bidang militer di banding dengan organisasi-organisasi lain. kesatuan heiho merupakan bagian integral dari pasukan jepang. mereka sudah dibagi-bagi menurut kompi dan di masukkan ke satuan heiho menurut daerahnya, di jawa menjadi bagian tentara ke-16 dan di sumatra menjadi bagian tentara ke-25. selain itu, juga sudah terbagai menjadi heiho bagian angkatan darat, angkatan laut, dan juga bagian kempeitei (kepolisian). dalam heiho, telah ada pembagian tugas, misalnya bagian prmegang senjata antipesawat, tank, artileri, dan pengemudi.

          Sejak berdiri sampai akhir pendudukan jepang, diperkirakan sejumlah anggota heiho mencapai sekitar 42.000 orang dan sebagian besar sekitar 25.000 berasal dari jawa. namun, dari sekian banyak anggota heiho tidak seorang pun yang berpangkat perwira, karena pangkat perwira hanya untuk orang jepang.

b. Peta
         Sekalipun tidak dapat di lepaskan dari rasa ketakutan akan adanya serangan sekutu, jepang berusaha agar indonesia dapat dipertahankan dari serangan sekutu. Heiho sebagai pasukan yang terintegrasi dengan pasukan jepang masih dipandang belum memadai. jepang masih berusaha agar ada pasukan yang secara konkret mempertahankan indonesia. oleh karena itu, jepang berencana membentuk pasukan untuk mempertahankan tanah air indonesia yang disebut pasukan pembela tanah air (Peta). jepang berupaya mempertahankan indonesia dari serangan sekutu secara sungguh-sungguh. hal ini bisa saja didasari oleh rasa was-was yang makin meningkat karena situasi dimedan perang yang bertambah sulit sehingga disamping heiho, jepang juga membentuk organisasi peta (pembela tanah air).

         Peta adalah organisasi militer. karena itu, para anggota peta juga mendapatkan latihan ke militeran. mula-mula yang ditugasi untuk melatih anggota peta adalah seksi khusus dari bagian intelijen yang disebut tokubetsu han. bahkan sebelum ada perintah pembentukan peta, bagian tokuhetsu han sudah melatih para pemuda indonesia untuk tugas intelijen. latihan tugas intelijen dipimpin oleh yanagawa. latihan ini kemudian berkembang secara sistematis dan terprogram. penyelenggaraannya berada didalam seinen dojo (panti latihan pemuda) yang terletak di tangerang mula-mula anggotanya yang dilatih hanya 40 orang dari seluruh jawa.

         Pada akhir latihan angkatan ke-2 di seinen dojo, keluar perintah dari panglima tentara jepang letnan jenderal kumaikici harada untuk membentuk tentara "pembela tanah air" (peta). berkaitan dengan itu, gatot mangkuprojo diminta untuk mengajukan rencana pembentukan organiisasi tentara pembela tanah air. akhirnya, pada tanggal 3 oktober 1943 secara resmi berdirilah peta. berdirinya peta ini berdasarkan peraturan dari pemerintah jepang yang disebut osamu seinendan, nomor 44. berdirinya peta ternyata mendapat sambutan hangat dikalangan pemuda. banyak di antara pemuda yang tergabung dalam seinendan mendaftarkan diri menjadi anggota peta. anggota peta yang bergabung berasal dari berbagai golongan didalam masyarakat.

           Peta sudah mengenal adanya pangkat yang berbeda-beda dalam organisasi, misalnya daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan peleton), bundanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela). pada umumnya, para perwira yang menjadi komandan batalion atau daidanco dipilih dari kalangan tokoh-tokoh masyarakat atau orang-orang yang terkemuka, misalnya pegawai pemerintah, pemimpin agama, polotikus, dan penegak hukum. untuk cudanco dipilih dari mereka yang sudah bekerja, tetapi pangkatnya masih rendah, misalnya guru-guru sekolah. shodanco dipilih dari kalangan pelajar sekolah lanjutan. adapun budanco dan giyuhei dipilih dari para pemuda tingkat sekolah dasar.

        Untuk mencapai tingkat perwira peta, para anggota harus mengikuti pendidikan khusus.pertama kali pendidikan itu dilaksanakan di bogor dalam lembaga pelatihan yang diberi nama korps latihan pemimpin tentara sukarela pembela tanah air di jawa (jawa boei giyugun kanbu kyoikutai). setelah menyelesaikan pelatihan, mereka ditempatkan di berbagai daidan (batalion) yang terbesar dijawa, madura dan bali.

        Menurut struktur organisasi kemiliteran, peta tidak secara resmi ditempatkan pada struktur organisasi tentara jepang, hal ini memang berbeda dengan heiho. peta dimaksudkan sebagai pasukan gerilya yang membantu melawan apabila sewaktu-waktu terjadi serangan dari pihak musuh. jelasnya, peta bertugas membela dan mempertahankan tanah air indonesia dari serangan sekutu. dalam kedudukannya distruktur organisasi militer jepang, peta memiliki kedudukan yang lebih bebas/fleksibel dan dalam hal kepangkatan ada orang indonesia yang sampai mencapai perwira. oleh karena itu, banyak diantara berbagai lapisan masyarakat yang tertarik untuk mencapai anggota peta. sampai akhir pendudukan jepang, anggota peta ada sekitar 37.000 orang dijawa dan sekitar 20.000 orang disumatra. disumatra namanya lebih terkenal dengan giyugun (prajurit-prajurit sukarela). orang-orang peta inilah yang akan banyak berperan di bidang ketentaraan dimasa-masa berikutnya. beberapa tokoh terkenal didalam peta, antara lain supriyadi dan sudirman.


Artikel ini bersumber dari buku yang pernah saya baca yaitu tentang Sejarah Indonesia

Tidak ada komentar: