POLUSI UDARA
SMK Negeri 1 Pakisjaya
Nama-Nama Kelompok :
Muhamad Afandi Annazali
Nur Khofipah S’adiyah
Siti Nuralfiah
Zakia Tul Adzorh
Fitri
Nur Khofipah S’adiyah
Siti Nuralfiah
Zakia Tul Adzorh
Fitri
Tahun 2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polusi Udara
2.2 Penyebab Timbulnya Polusi Udara
2.3 Dampak Polusi Udara
2.4 Penanggulangan Polusi Udara
BAB III KESIMPULAN
Makalah Ini bersumber dari suatu
blogger Yang bernama Blog
Amburadul-45.blogspot.com
Amburadul-45.blogspot.com
DANJUGA blog blog lain yang Alamatnya tidak saya Sebutkan Mohon MA'AF
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara
yang sangat kaya dengan tanah yang subur serta sumber daya alam yang melimpah.
Luas hutan yang dimiliki Indonesia mencapai 10% dari luas hutan dunia.
Berdasarkan hal tersebut, idealnya Indonesia memiliki kualitas udara yang
sangat baik. Akan tetapi, pada tahun 2009, salah satu studi melaporkan bahwa Indonesia
menjadi negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia. Bahkan, World
Bank menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan atau partikulat
tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City. Hal yang sangat ironis terjadi
pada bumi kita pertiwi.
Polusi udara di
kota-kota besar merupakan salah satu masalah yang sangat memprihatinkan. Udara
yang bersih sangat sulit untuk didapatkan. Diperkirakan 70% pencemaran udara
terjadi karena adanya kendaraan bermotor. Seperti yang terjadi di Jakarta, pada
tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah sepeda motor sebanyak 207%, mobil
penumpang sebanyak 177%, mobil barang sebanyak 176%, dan bus sebanyak 138%. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis
polutan yang dianggap berbahaya bagi makhluk hidup. Polutan udara yang
berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, serta mudah merusak harta benda adalah
partikulat yang mengandung partikel aspal dan jelaga, hidrokarbon, sulfur
dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya merupakan emisi dari kendaraan
bermotor.
Polusi udara membawa dampak negative bagi kesehatan manusia. Ribuan orang meninggal
setiap tahunnya karena menderita infeksi saluran pernapasan, asma, dan kanker paru-paru sebagai akibat terhirupnya udara yang mengandung kadar gas-gas
beracun dan jelaga yang tinggi. Akan tetapi, kesadaran masyarakat tentang
bahaya yang ditimbulkan oleh polusi udara masih sangat rendah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
Ø Mengetahui definisi dari polusi udara
Ø Mengetahui penyebab timbulnya polusi udara.
Ø Mengetahui dampak polusi udara terhadap manusia
dan lingkungan.
Ø Mengetahui cara penanggulangan polusi udara.
Makalah ini akan membahas beberapa permasalahan
tentang polusi udara. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah:
1.
Apakah polusi udara itu?
2.
Apakah yang menyebabkan terjadinya polusi udara?
3.
Apakah kaitan polusi udara dengan kehidupan
makhluk hidup?
4.
Bagaimana cara mengatasi polusi udara?
Pertanyaan-pertanyaan
diatas mungkin akan terjawab pada BAB II yaitu tentang ISI atau PEMBAHASAN.
BAB II
PEMBAHASAN
Polusi udara adalah suatu
kondisi dimana udara tercemari oleh bahan kimia, zat/partikel dan bahan
biologis lain yang bisa membahayakan kesehatan dan makhluk hidup serta
organisme lainnya. Polusi udara bisa mengakibatkan rusaknya lapisan atmosfer
dan tercemarinya oksigen yang dibutuhkan oleh manusia.
udara adalah hal yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan,
baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas,
yang terdiri dari sekitar 78% nitrogen (N2), 20% oksigen (O2),
0,93% argon, 0,03% karbon dioksida (CO2) dan sisanya terdiri
darineon (Ne), helium (He), metan (CH4) dan hidrogen (H2).
Udara dikatakan "normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia
apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi
penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara
sudah tercemar atau terpolusi. Istilah
polusi atau pencemaran berasal dari negara Yunani yang berarti mengotorkan,
merusakkan atau mencemarkan. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3, polusi/pencemaran
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan dari kegiatan
proses alam, sehingga kualitas
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara optimal. Sedangkan
polusi udara adalah penyusutan kualitas udara sampai pada yang mengganggu kehidupan
karena masuknya polutan ke udara.
Ada empat tingkatan pencemaran yang diklasifikasikan oleh WHO.
Pencemaran tingkat pertama, yaitu
pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia. Pencemaran tingkat
kedua, yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti
terjadinya iritasi pada indra kita. Pencemaran tingkat ketiga, yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada daya tahan
tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis. Dan yang terakhir adalah
pencemaran tingkat keempat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut
dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Polusi udara terjadi karena masuknya polutan ke dalam udara.
Zat-zat yang dapat menyebakan polusi udara diantaranya adalah karbon monoksida
(CO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), CFC, karbon dioksida (CO2), Ozon
(O3), benda partikulat(PM), timbal (Pb), dan hidro karbon (HC). Polusi
udara dapat timbul baik secara alami, maupun karena ulah manusia.
Secara alami, polusi udara timbul karena letusan gunung berapi,
kebakaran hutan dengan sebab alamiah, pembusukan, dan nitrifikasi serta denitrifikasi makhluk
hidup. Akan tetapi, sumber utama dari polusi udara ditimbulkan oleh
manusia.
Negara-negara yang sedang berkembang memiliki angka pertambahan
pendudukyang tinggi. Jumlah penduduk yang terus-menerus bertambah secara tidak
langsung menimbulkan polusi udara. Pertambahan penduduk menyebabkan
arus mobilitas meningkat. Jika arus mobilitas meningkat, hal ini menuntut bertambahnya jumlah kendaraan,
khususnya kendaraan bermotor sehingga kendaraan bermotor menjadi penyebab
utama polusi udara karena kendaraan bermotor mengeluarkan emisi gas karbon
monoksida (CO). Fardiaz (1992) mengungkapkan bahwa 60% dari pencemar
udara terdiri dari karbon monoksida dan 15 % dari hidrokarbon. Walhi
(2004) menjelaskan bahwa, kendaraan
bermotor menyumbang hampir 100%
timbal, 13%-44% SPM, 71%-89% hidrokarbon,34%-73% oksida nitrogen,
dan hampir seluruh karbon monoksida ke udara Jakarta. Hasil pembakaran
tersebut berupa polutan yaitu CO, HC,
SO2, NO2, dan partikulat. Selain kendaraan
bermotor polusi udara juga disebabkan
oleh kegiatan perindustrian dan rumah tangga. Pada umumnya,
asap-asap yang dihasilkan dari kegiatan perindustrian mengandung
sulfur dioksida. Sementara itu, kegiatan rumah tangga, seperti pembakaran
sampah rumah tangga merupakan sumber utama debu yang tercampur di udara.
Polusi udara menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan di bumi.
Polusi udara memberikan pengaruh tidak baik bagi kesehatan manusia maupun pada
lingkungan. Dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia diantaranya adalah:
·
Menyebabkan penyakit pernapasan, misalnya
paru-paru, asma, dan bronchitis
Zat-zat asing yang terdapat pada udara akan
terhirup, terbawa ke paru-paru, dan mengendap di paru-paru. Keberadaan zat
asing tersebut akan menyebabkan infeksi dan gangguan kerja paru-paru.
·
Penurunan kesehatan dan kemampuan mental
anak-anak
Unsur timbal (Pb) yang terhirup anak akan menyerang sel syaraf,
dapat meracuni atau
merusak fungsi mental dan perilaku, serta menganggu pertumbuhan
anak
·
Penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak
Tb (timbal) dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, mengurangi
intelegensia, dan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan sel syaraf dan sistem
otak.
Sementara itu, dampak polusi udara terhadap
lingkungan diantaranya adalah
·
Terjadinya pemanasan global (global warming) dan
efek rumah kaca
Pemanasan global disebabkan
oleh emisi dari
zat-zat pencemar seperti
karbon
dioksida (CO2), metan, dan oksida nitrat. Zat-zat
pencemar tersebut berkumpul di
atmosfer membentuk lapisan tebal yang menghalangi matahari dan
menyebabkan
pemanasan planet dan efek rumah kaca
·
Terjadinya kerusakan lapisan ozon
Semakin menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh zat CFC yang
bersumber dari AC, lemari es, dan semprotan aerosol
·
Terjadinya hujan asam
Hujan asam diebabkan oleh SO2 dan NO2 yang berasal dari asap knalpot dan pupuk yang
digunakan dalam pertanian.
·
Membuat
pertumbuhan tanaman terhambat
Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan yang ditanam di
sepanjang jalur jalan
utama di perkotaan
tingkat pertumbuhannya lebih
rendah dibandingkan dengan
tumbuhan yang ditanam di desa
·
Mempercepat
pengikisan bangunan
Kepadatan daerah perkotaan, asap, dan partikel udara yang berasal
dari kendaran
bermesin diesel menyebabkan
kotornya permukaan bangunan.
Berdasarkan hasil
percobaan, campuran pencemar-pencemar seperti nitrogen dioksida
dan sulfur dapat
merusak batu lebih cepat.
Permasalahan polusi udara harus sesegera mungkin ditanggulangi
secara maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara
di bumi ini.
Cara-cara
tersebut diantaranya adalah:
·
Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan
bahan bakar bernilai oktan tinggi
Bahan bakar yang mempunyai nilai oktan yang tinggi melakukan pembakaran
yang
lebih efisien sehingga hanya menghasilkan sedikit gas karbon
monoksida (CO).
·
Melakukan penghijauan dan reboisasi
Penghijauan dan reboisasi sangat penting untuk dilakukan agar
jumlah tumbuhan menjadi semakin banyak sehingga CO2 yang berada di udara dapat diubah menjadi O2
melalui proses fotosintesis.
·
Menghentikan pembakaran hutan
Pembakaran hutan menyebabkan luas hutan yang bertindak sebagai
paru-paru dunia berkurang secara signifikan. Selain itu, asap yang timbul dari
kebakaran hutan menghasilkan emisi gas CO2 dalam jumlah yang sangat
besar
·
Menggunakan sepeda sebagai alat transportasi
Sepeda tidak menghasilkan emisi gas apapun sehingga sangat
ramah lingkungan.
·
Pemanfaatkan kendaraan umum
Dengan menggunakan kendaraan
umum yang dipakai bersama, berarti kita mengurangi jumlah kendaraan yang
beroperasi dan pencemaran udara pun berkurang
·
Memakai kendaraan yang usianya maksimal 10 tahun
Kendaraan yang usia mesinnya sudah tua melakukan pembakaran yang
tidak efisien sehingga menghasilkan banyak gas CO dan tidak ramah lingkungan.
Semua elemen masyarakat harus sadar akan dampak buruk polusi udara
dan berpartisipasi aktif dalam usaha meminimalisasi polusi di bumi ini agar
tingkat polusi dapat benar-benar berkurang sehingga kita dapat menyelamatkan
bumi dari kerusakan yang lebih parah dan manusia dapat hidup di lingkungan yang
sehat.
BAB III
KESIMPULAN
Polusi udara merupakan
masalah serius yang sering dianggap remeh oleh manusia di muka bumi ini. Polusi
udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat- zat asing
atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam. Kejadian-kejadian yang terjadi di alam, seperti letusan
gunung berapi, kebakaran hutan dengan sebab alamiah, pembusukan, dan
nitrifikasi serta denitrifikasi makhluk hidup dapat menyebabkan polusi udara.
Akan tetapi, polusi udara lebih banyak berasal dari manusia, seperti asap
kendaraan bermotor, limbah industri, serta limbah rumah tangga.
Polusi udara berdampak
buruk bagi kesehatan manusia. Polusi udara menyebabkan penyakit pernapasan,
misalnya paru-paru, asma,
dan bronkhitis. Selain
itu, penurunan kesehatan dan
kemampuan mental anak-anak, serta penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak dapat
disebabkan pula oleh polusi udara. Polusi udara juga membawa dampak buruk bagi lingkungan,
yaitu pemanasan global (global warming), kerusakan lapisan ozon, hujan asam, dan
efek rumah kaca.
Untuk mengatasi masalah
polusi udara, banyak hal yang dapat kita lakukan, seperti mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan
bakar bernilai oktan tinggi, melakukan penghijauan dan reboisasi, menghentikan pembakaran
hutan, menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, memanfaatkan kendaraan
umum, memakai kendaraan yang usianya maksimal 10 tahun, dan menggunakan
teknologi ramah lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar