Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Minggu, 26 Juni 2016

Hakim Yang Cerdik-dalam dongeng si kancil



  di tepi hutan yang subur ada sapi betina, sapi jantan dan anak mereka seekor sapi yang baru menginjak remaja.
 pemandangan tepi hutan yang indah dan rumput yang hijau, subur mwmbuat mwreka gembira.
anak sapi berlarian kesana kemari.
"bu saya mau jalan ke tepi sungai".
"boleh tapi jangan jauh-jauh ya!"kata bu sapi.
"iya bu....!"
sapi muda itu berjalan ketepi sungai,ia melihat berbagai hewan kecil di srkitar sungai. hatinya merasa senang ketika melihat katak berloncatan kian kemari. tak terasa ia sudah sangat jauh meninggalkan tempat kedua orang tuanya..
"toloooong..!" tiba-tiba ia mendengar suara merintih. aih, di depan dana ada seekor buaya yang sedang tertindih pohon yang patah.
"tolong,tolonglah aku...."rintih buaya dengan suara memelas.
"kau ini kenapa pak baya?"tanya sapi sambil mendekat.
"aduh sapi yang baik,sudah dua hari aku tertindih kayu besar ini'.
"siapa yang menindihmu pak baya?"
"gara-gara gempa bumi yang lalu. sekarang tolonglah aku sapi yang baik".
"ah,kurasa aku tak bisa menolongmu",kata sapi.
"lho?"kenapa kau pasti kuat mendorong kayu yang mwnindihku ini".
"kenapa?
 sapi teringat akan pesan ibunya bahwa bangsa buaya tidak bisa di percaya,mereka licik sekali. suka makan daging hewan lainnya.
"tidak,aku tidak akan menolongmu",kta sapi
"kalau kau ku tolong nanti kau akan memangsaku".
"jangan kuatir aku tidak akan mwlukaimu"
"tidak!" aku tak bisa mempercayaimu".
"oh,sapi yang baik,apakah kau tidak kasihan padaku,sudah dua hari aku tersiksa begini,tak bisa makan tak bisa minum,dada terasa sesak.
"tapi kau binatang jahat!"potong sapi.
"oh,sapi yang baik,itu kan dulu. setelah tertindih kayu begini aku sadar bahwa aku memerlukan hewan lain,maka sekarang aku bertobat,tidak akan memakan hewan lain kecuali hewan itu telah mati sendirii. aku tobat,tolonglah aku,huk...huk...huk..."
rayuan buaya sambil mengeluarkan air mata. sapi muda terpengaruh. lama-lama ia merasa kasihan juga.
"baiklah aku akan menolongmu,tapi janji yaa jangan mencelaka kanku"
"iya aku janji percayalah!"
lalu sapi berusaha mendorong kayu itu sekuat tenaganya,dan akhirnya plong! buaya terlepas dari tindihan kayu.
 tapi...astaga! begitu terlepas dari tindihan kayu buaya itu  langsung meloncat ke punggung sapi dan menwrkam punuk si sapi.
"aduhhhh....!pekik sapi kesakitan. "kenapa kau menggigit punukku?"
" lho?"aku jan sudah minta tolong kepadamu,bahwa aku twrtindih kayu srlama dua hari,yidak makan dan tidak minum.
"sekarang kau harus menolongku bebas dari rasa haus dan lapar!"
"dengan memakan dagingku?"tukas sapi.
"betul, sekaligus mwnghirup darahmu".
"dasar buaya licik, tak tahu balas budi!"
"sudah sapi muda yang bodoh!" sergah terimalah nasibmu".
"tidak! ini sudah hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang".
"tidak! aku tak bisa terima.
"kau bisa bertanya pada makhluk yang lain, bolrh hewan boleh benda apa saja, pasti mereka akan membenarkanku", sahut buaya.
"ya,aku akan minta keadilan pada yang lain".kata sapi
 kebetulan saat itu ada tikar lapuk hanyut di sungai. sapi menceritakan kejadian yang menimpanya dan meminta pendapat tikar lapuk. apa jawabnya?
 "itu sudah benar, terimalah nasibmu. aku juga mengalaminya,ketika keadaan ku masih baru aku dipakai,jika kotor di bersihkan tapi setelah lapuk dan banyak yang bolong aku di buang ke sungai begitu saja""
"nah,benar kan kataku", sahut buaya
"tidak, nah itu ada keranjang hanyut!", protes sapi. tapi ketika keranjang itu ditanya jawabnya persis seperti tikar.
"ketika masih baru dan utuh aku dipakai, kini setelah aku rusak dibuang kesungai begitu saja".
"nah benar kan?" sahut buaya.
 tiba-tiba ada seekor bebek betina tua berenang, sapi dan buaya meminta pendapat bebek.
"kukira buaya benar, sebab manusia juga kejam, ketika aku masih muda dan bisa bertelur aku dipelihara,sekarang ketika aku sudah begini aku mau disembelih, untungnya aku bisa melarikan diri, jadi tirulah perbuatan manusia,mereka mau enaknya sendiri".
"hohohoho...mau mengadu kemana lagi kau sapi".
saat itu kebetulan kancil lewat di depan buaya dan sapi. kali ini buaya yang meminta pendapat dari kancil. ia yakin kancil juga akan membenarkan pendiriannya.
 "kalu aku diminta menjadi hakim, aku harus tahu awal kejadiannya",kata kancil. "apakah kalian keberatan jika mengulang awal kejadian yang kalian alami?"
 "tidak!" aku tidak keberatan", sahut buaya. maka dilakukanlah pengulangan itu. buaya kembali ketempatnya semula sapi mengembalikan kayu besar ke punggung buaya.
"benarkah kejadiannya seperti ini?"tanya kancil.
"benar!"jawab sapi dan buaya bersamaan.
"lalu pak baya memanggilku agar aku mau menolongnya",sahut sapi.
 kancil mendekati sapi dan berbisik lirih," ayo kita tinggalkan buaya jahat ini.
sapi baru sadar ini kesempatan baginya lolos dari bahaya maut. tanpa basa basi lagi sapi mengikuti lari arah kancil yang sudah meloncat lebih dulu.
"hei......tungguuu...!"jangan pergi dulu....!"teriak buaya.

tapi sapi dan kancil tak menghiraukannya. makanya jangan terlalu rakus dan tak tahu balas budi akibatnya bisa celaka sendiri.

Tidak ada komentar: