Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Jumat, 24 Juni 2016

Terbuai Nyanyian Buurung dalam kisah sikancil




  kera yang satu ini memang jelek sekali, tabiatnya ia pemalas,rakus,dan tamak sekali. setiap hari ia mencuri makan milik siapapun di sekitarnya. padahal ia sudah mempunyai makanan yang cukup. ia menimbun makanan itu di tempat lain.
  "aku harus menambahnya sedikit lagi!" kata kera dalam hati. diam-diam ia juga membuat sebuah perahu. tapi karena kayunya keras sekali ia tidak meneruskan. ia mencari kayu lagi yang lainnya. dan ketika mendapapatkan kayu yang lunak, maka dengan lebih cepat sedikit ia bisa menyelesaikannya. setelah selesai membuat perahu tiba-tiba burung temannya datang menemuinya.
  "hai sobat, hendak kemanakah kiranya sehingga repot membuat sampan pula?"tanya burung itu.
"aku akan berlayar, dan kau boleh ikut serta. karena kau membawa makanan yang cukup!" kata sang kera. mereka segera menyeret perahu itu ke pantai. lalu di usungnya barang perbekalan satu-satu.
 burung setia itu terus membantunya. "nanti kita akan menemukan dunia yang baru. makanan yang baru, dan mendapatkan tanah yang makmur penuh makanan?" kata kera.
  "aku setuju" sahut burung itu. sebelum mereka berlayar mereka pasang perjanjian. "sebaiknya yang mendayung boleh makan karena berat, dan yang di depan tidak boleh makan!" kata kera.
  burung merasa tidak mampu pegang dayung akhirnya mengalah sebagai nahkoda tetapi tidak bisa menikmati makanan perbekalan yang ada. kera tidak menyadari kalau sang burung juga tahu kebusukan tabiatnya. apalagi dengan perjanjian itu membuat sang burung jengkel hati.
  "was kau kera sialan!" ancam si burung yang sebagai nahkoda di depan.
burung itupun mematuk ujung perahu yang kayunya lunak itu. karena yang asyik mendayung sambil makan perbekalan tidak menyadari kalau perahu yang bagian depannya bocor karena dipatuk burung itu. maka tenggelamlah perahu itu. sementara sang burung masih bisa terbang.
  sedikit-sedikit kera masih bisa berenang maka selamatlah. sampailah sang kera di sebuah pantai tujuan. seperti biasa ia sangat suka dengan buah buni. apalagi perutnya memang sangat keroncongan.
  lalu ia berjalan menuju hutan dimana terdapat pohon buah buni yang memang lezat rasanya. dengantak sabar lagi kera secepatnya naik menyusuri segenap ranting yang penuh buah. ia berputar-putar merasa kalau buah buni itu kini menjadi miliknya. maka tidak siapapun boleh memanjat pohon ini dan memakan buahnya. ia menghitung satu persatu jumlah buahnya sehingga ia tahu kalau ada yang mengambil. tetapi karena burung-burung juga suka buah buni mereka pun berdatangan menghampiri buah bunii itu. semakin banyak yang datang semakin co.gkaklah kera menyapa mereka. "kera aku minta buah buni ini", kata seekor burung. "ambilah di pulau yang lain",jawabkera. datanglah burung hantu dan dia berkata, "kera,bagilah buah buni padaku!" lalu kera menjawab. "kau boleh ambil setelah menyanyikan lagu yang indah sekali untukku!" burung hantupun menyanyi, "kok, kok, kok, guuk, guuk,....
  "ah, pergilah!" kata kera. maka burung hantu pun pergi menjauhi kera dan pohon itu.
kemudian datang burung cupu-cupu kiping menghampiri, "kera, bagilah buah buni padaku!" lalu kera menjawab. "kau juga boleh ambil setelah menyanyikan lagu yang indah sekali untukku!" burung cupu-cupu kiping pun menyanyi, "cupu-cupu kiping, cupu-cupu kiping.....!
  "ah, pergi sana! suaramu sama dengan burung hantu" kata kera.maka burung itupun pergi pula.
datanglah burung coet rinting dan berkata, "kera sahabatku,bagilah buah buni padaku!" lalu kera menjawab, "silakan ambil asalkan menyanyikan lagu yang indah sekali untikku! burung itu pun menyanyi, "cuit rinting....!"

  kera tidak menyahut apapun kecuali manggut-manggut terpana. burung coet rinting terus bernyanyi. sedang kera yang sudah kenyang betul dengan buah buni pwrutnya menjadi gendut besar. ia juga sudah tidak tahan terhadap kantuknya. apalagi mendengar nyanyian burung yang merdu sekali srperti ini. maka tetlelaplah sang kera dalam tidurnya. kelihatannya sang kera sudah tidak mempedulikan keadaan dirinya karena audah terlelap dalam tidur, maka tidak bisa dielakan kera pun jatuh. ia jatuh dari atas pohon buniyang tinggi dan tersungkur ketanah dan kesakitan. ia sudah tidak bisa bangun lagi. semua burung menghampiri pohon buni yang buahnya lezat itu dan menghabiskannya. akhirnya kera hanya bisa menyesalikeburukan sipatnya sehingga ia jatuh dan patah tulangnya.

Tidak ada komentar: