kera yang satu ini memang jelek sekali, tabiatnya
ia pemalas,rakus,dan tamak sekali. setiap hari ia mencuri makan milik siapapun di
sekitarnya. padahal ia sudah mempunyai makanan yang cukup. ia menimbun makanan itu
di tempat lain.
"aku harus menambahnya sedikit lagi!"
kata kera dalam hati. diam-diam ia juga membuat sebuah perahu. tapi karena kayunya
keras sekali ia tidak meneruskan. ia mencari kayu lagi yang lainnya. dan ketika
mendapapatkan kayu yang lunak, maka dengan lebih cepat sedikit ia bisa menyelesaikannya.
setelah selesai membuat perahu tiba-tiba burung temannya datang menemuinya.
"hai sobat, hendak kemanakah kiranya sehingga
repot membuat sampan pula?"tanya burung itu.
"aku akan berlayar, dan kau boleh ikut
serta. karena kau membawa makanan yang cukup!" kata sang kera. mereka segera
menyeret perahu itu ke pantai. lalu di usungnya barang perbekalan satu-satu.
burung
setia itu terus membantunya. "nanti kita akan menemukan dunia yang baru. makanan
yang baru, dan mendapatkan tanah yang makmur penuh makanan?" kata kera.
"aku setuju" sahut burung itu. sebelum
mereka berlayar mereka pasang perjanjian. "sebaiknya yang mendayung boleh makan
karena berat, dan yang di depan tidak boleh makan!" kata kera.
burung merasa tidak mampu pegang dayung akhirnya
mengalah sebagai nahkoda tetapi tidak bisa menikmati makanan perbekalan yang ada.
kera tidak menyadari kalau sang burung juga tahu kebusukan tabiatnya. apalagi dengan
perjanjian itu membuat sang burung jengkel hati.
"was kau kera sialan!" ancam si burung
yang sebagai nahkoda di depan.
burung itupun mematuk ujung perahu yang kayunya
lunak itu. karena yang asyik mendayung sambil makan perbekalan tidak menyadari kalau
perahu yang bagian depannya bocor karena dipatuk burung itu. maka tenggelamlah perahu
itu. sementara sang burung masih bisa terbang.
sedikit-sedikit kera masih bisa berenang maka selamatlah.
sampailah sang kera di sebuah pantai tujuan. seperti biasa ia sangat suka dengan
buah buni. apalagi perutnya memang sangat keroncongan.
lalu ia berjalan menuju hutan dimana terdapat pohon
buah buni yang memang lezat rasanya. dengantak sabar lagi kera secepatnya naik menyusuri
segenap ranting yang penuh buah. ia berputar-putar merasa kalau buah buni itu kini
menjadi miliknya. maka tidak siapapun boleh memanjat pohon ini dan memakan buahnya.
ia menghitung satu persatu jumlah buahnya sehingga ia tahu kalau ada yang mengambil.
tetapi karena burung-burung juga suka buah buni mereka pun berdatangan menghampiri
buah bunii itu. semakin banyak yang datang semakin co.gkaklah kera menyapa mereka.
"kera aku minta buah buni ini", kata seekor burung. "ambilah di pulau
yang lain",jawabkera. datanglah burung hantu dan dia berkata, "kera,bagilah
buah buni padaku!" lalu kera menjawab. "kau boleh ambil setelah menyanyikan
lagu yang indah sekali untukku!" burung hantupun menyanyi, "kok, kok,
kok, guuk, guuk,....
"ah, pergilah!" kata kera. maka burung
hantu pun pergi menjauhi kera dan pohon itu.
kemudian datang burung cupu-cupu kiping menghampiri,
"kera, bagilah buah buni padaku!" lalu kera menjawab. "kau juga boleh
ambil setelah menyanyikan lagu yang indah sekali untukku!" burung cupu-cupu
kiping pun menyanyi, "cupu-cupu kiping, cupu-cupu kiping.....!
"ah, pergi sana! suaramu sama dengan burung
hantu" kata kera.maka burung itupun pergi pula.
datanglah burung coet rinting dan berkata, "kera
sahabatku,bagilah buah buni padaku!" lalu kera menjawab, "silakan ambil
asalkan menyanyikan lagu yang indah sekali untikku! burung itu pun menyanyi, "cuit
rinting....!"
kera tidak menyahut apapun kecuali manggut-manggut
terpana. burung coet rinting terus bernyanyi. sedang kera yang sudah kenyang betul
dengan buah buni pwrutnya menjadi gendut besar. ia juga sudah tidak tahan terhadap
kantuknya. apalagi mendengar nyanyian burung yang merdu sekali srperti ini. maka
tetlelaplah sang kera dalam tidurnya. kelihatannya sang kera sudah tidak mempedulikan
keadaan dirinya karena audah terlelap dalam tidur, maka tidak bisa dielakan kera
pun jatuh. ia jatuh dari atas pohon buniyang tinggi dan tersungkur ketanah dan kesakitan.
ia sudah tidak bisa bangun lagi. semua burung menghampiri pohon buni yang buahnya
lezat itu dan menghabiskannya. akhirnya kera hanya bisa menyesalikeburukan sipatnya
sehingga ia jatuh dan patah tulangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar