seekor kucing betina memiliki sebuah rumah dekat
hutan. di sebelah hutan itu terdapat ladang semangka, ketimun, melon, dan labu.
di hutan itu terdapat sebuah desa. di desa itu banyak sekali anjingnya. pada suatu
hari, kucing betina itu melahirkan dua ekor kucing. satu kucing berwarna hitam,
satu kucing berwar.a abu-abu. kucing abu-abu ini semenjak lahirnya nakal sekali.
ia tidak pernah mentaati semua yang dikatakan ibunya.
ibunya memakan petith,
ibunya berkata padanya,"hei petith,jangan keluar hutan sendirian. kamu masih
kecil dan hutan ini banyak sekali anjingnya. anjing-anjing itu membenci kita. anjing-anjing
itu adalah musuh kita. bisa saja anjing-anjing itu memakan kita". tapi petith
ini tidak menggubris sedikit pun apa yang dikatakan ibunya.
pada suatu sore,ibunya keluar dari rumah dan meninggalkan kedua
anaknya itu, ibunya berpesan pada mereka untuk menunggunya sampai ibunya itu pulang
kembali. petith abu-abu ini ingin keluar dan pergi ke sawah. ia lalu keluar rumah.
ia melihat-lihat di sekelilingnya untuk meyakinkan ibunya telah pergi jauh. lalu
ia pun berjalan menuju ke sawah dan berjalan terus.
disana ia menemukan banyak
batu. dibatu-batuan itu terdapat banyak sekali tikus. petith inipun mulai mwnyerang
tikus-tikus itu dan terus mengejarnya dari satu batu ke batu yang lain hingga malampun
tiba. petith abu-abu ini memikirkan ibu dan saudaranya. ibunya pastilah telah pulang
ke rumah dan ibunya tidak menemukannya. petith lalu segera pulang kerumah. namun
pada saat ia berjalan di jalanan, tepat dikepalanya jatuh setitik air, titik kedua,
titik ketiga. ia lalu melihat ke atas dan ia tidak mengetahui darimana datangnya
air itu. akhirnya hujan itu turun deras sekali seperti banjir. ini kali pertama
petith abu-abu itu menyaksikan hujan,mendengar petir,dan melihatt kilat. anginnya
juga berhwmbus kencang. ia pun ketakutan dan mulai mengeong,"meong...meong..."
ia ia merasa kedinginN dan bulunya pun basah kuyup.
kucing abu-abu itu lalu berlari untuk melindungi
dirinya dari hujan dan bernaung di bawah
pohon. namun hunan tak henti-hentinya turun. ia lalu melihat di sekwlilingnya dan
menemukan tengkorak besar yang memiliki sisi tang terbuka. lubang tengkorak ini
hanya cukup untuk kucing itu memasukinya. didalam tengkorak itu, ia menemukan bagian
dalamnya halus dan hangat seakan-akan tengkorak
itu adalah rumah ibunya. petith abu-abu ini pun merasa capek lantaran terlalu lama
berlari dan hujan yang terlalu dwras. ia pun tertidur. pada akhir malam, hujan baru
reda. di hutan ini terdapat seekor musang. musang ini keluar mencari makanan untuk
anak-anaknya yang masih kecil, ia pergi keladang sema.gka. diladang itu musang ini
melihat tengkorak besar. ia pun senang sekali melihatnya dan memotong-motongnya.
ia pun lalu mengikat tengkorak itu di ekornya dan menariknya kerumahnya untuk makanan
anak-anaknya.
sesampainya dirumah, musang
itu memecah-mecah tengkorak itu, dan berkata pada anak-anaknya",ini adalah
mKAnan kalian,makanlah. aku akankeluar lagi unruk mencari makanan lainnya untukku
sebelum matahari twrbit"
lalu musang itu keluar
dan meninggalkan anak-anaknya.
pada saat anak-anak musang itu mulai memakan tengkorak itu, petith
abu-abu ini terbangun. kemudian ia melihat disekelilingnya ia menduga anak-anak
musang itu adalah saudaranya. ia lalu mulai bermain-main bersama anak-anak musang
itu.
tapi anak-anak musang
ini ketika menemui petith ini diantaranya mereka, anak-anak musang itu merasa keberanian.
akhirnya mereka tidak mau menerima petith. mereka pun tahu kalau kucing itu bukanlah
golongan mereka.
mereka pun mulai memukulinya
dan menggigitnya dengan taring mereka. petit lalu mengetahui itu, ia pun mulai membela
diri dan memukul mereka juga. tapi karena mereka lebih banyak dan lebih kuat, mereka
berhasil melukai telinga dan ekor kucing itu.
pada saat induk musang-musang
itu pulang, ia mendengar beberapa suara anak-anaknya dan teriakan mereka didalam
rumah. ia lalu melihat dan menemukan petith abu-abu. musang ini lalu menerkam kucing
bandel ini dengan taringnya dan mengeluarkannya dari rumah. musang ini memukul petith
dari sekitar kepalanya hingga petith ini merasa pusing. lalu musaang itu melemparkannya
dengan segala kekuatannya jauh dari rumahnya.
petith ini tersangkut
di atas pelapah pohon dan jatuh ketanah. ia terus berada disana hingga ibunya melewati
tempat itu dipagi harinya. ibunya telah mencarinya semenjak semalam. ibunya lalu
membawa dengan mulutnya dan menarik pulang kerumahnya.
petith lalu jatuh sakit
dalam beberapa hari, setelah sembuh ia lalu menceritakan mengenai apa yang terjadi
pada ibunya dan saudaranya. saudaranya si kucing hitam mencela apa yang dilakukannya
itu. "kamu sih tidak mau patuh pada nasihat ibu!".
"ya,lain kali aku
takkan mengulanginya lagi",kata petith
kaki petith ini patah. ia pun menjadi pincang setiap kali berjalan.
ia ppun di gelari saudaranya dengan panggilan, "petith abu-abu yang pincang".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar