Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Jumat, 24 Juni 2016

Harimau Berguru Pada Kucing-dalam kisah si kancil



  menurut cerita, zaman dahulu ketika para binatang dapat berbicara, ada cerita menarik tentang kucing yang menjadi guru. kucing adalah salah satu guru yang di segani oleh binatang lain.
 kepandaiannya dan kebijaksanaannya serta keadilannya, membuat banyak binatang lain menaruh hormat kepada kucing.
 makin hari semkin meluas berita tentang terkenalnya kucing sebagai guru yang bisa menjawab permintaan para murid-murid yang belajar, pada akhirnya
sang kucing mendapat julukan sebagai guru besar.
  diantara sekian banyak murid, harimau dan singa adalah salah satu seorang murid yang cerdas. dia ingin belajar memanjat pohon dari sang guru besar itu. mendengar permintaan muridnya itu sang kucing menerangkan panja.
ng lebar tentang cara memanjat pohon.
  kemudian ia mulai berfikir, karena kucing harus lebih pintar dari harimau maupun binatang yang lain, mulailah berniat tidak baik. diam-diam kucing tidak mau menurunkan ilmu memanjat itu.
 kucing ingin supaya ilmu itu menjadi miliknya sendiri. ia tidak ingin ilmu itu dimiliki oleh binatang selain dirinya. kucing berusaha mengulur waktu dan berharap para binatang meminta pelajaran cara memanjat pohon itu melupakannya. kucing tidak bosan-bosan mengajari cara bermain-main maupun menerkam yang indah dan lain sebagainya.
  khusus kepada harimau dan singa, kucing mengajari cara berenang di air yang arusnya deras. kucing berharap kedua muridnya yang cerdas itu tidak lagi menuntut ilmu memanjat pohon.
  "he..he..he..kalian senang yaa bisa berenang",kata kucing
  "benar guru....!"jawab singa dan harimau.
pada suatu hari harimau sudah tidak sabar ingin diberi memanjat pohon. pagi-pagi sekali ia menemui kucing.
 kucung pin masih berusaha menunda lagi dengan menghiburnya.
 "akan kau gunakan sebagai apa ilmu itu" tanya kucing
 "ya sebagai beekal" jawab harimaau dengan sedikit menutupi agar ia disangka binatang yang baik hati pada sesama binatang..
 kucing pun melanjutkan pertanyaannya dengan suara yang agak pelan dan berwibawa. ilmu itu tak cukup ha.ya sebagai bekal saja.
  harimau agak gelisah. rupanya sang guru besar itu sangat keberatan menurunkan ilmu itu kepadanya. ia berusaha mrnambahkan uraian jawaban yang lebih baik lagi dan masuk di akal.
"ya untuk dimanfaatkan",ujar sang harimau.
"manfaat untuk apa?" tanya kucing berusaha mendebat agar dengan kesalahan jawabannya harimau, ia bisa menggagalkan menurunkan ilmu itu kepadanya tanpa sungkan-sungkan.
 "apa saja",harimau menhawab singkat.
kucing menambahkan lagi,"manfaat iyu ada dua. ada manfaat baik dan ada manfaat buruk. kalau manfaat buruk berarti tidak baik, dan kalau manfaat baik,itu pasti terpuji".
  "lalu kau memilih jawaban yang mana?"lanjut si kucing.
 harimaumenggerutu dalam hati. pikirannya mulai tidak tenang.
"guru mau menurunkan ilmu itu atau tidak?"tanya harimau.
kucing tersenyum.
"kalau aku tidak mau bagaimana?"kata sikucing.
"jangan menyesal apabila saya bertindak kasar",kata harimau.

"apa?"kamu mau melawan guru",tanya kucping.
ia sadar ia tidak mampu melawan harimau.
"kau tidak takut kena bencana?" gertak kucing
"tidak", kata harimau.
"saya tidak mau menurunkan ilmuitu kepadamu" kucing meninggalkan harimau.
  harimau terperanjat mendenngar jawaban itu.
mendengar keputusan sang guru, sang harimau sangat marah bukan main.
  "hem, betul dugaanku, guru punya niat tidaak baik".
  "aku gurumu, aku tahu apa yang terbaik bagimu. dan kurasa kau memangtidak perlu belajar memanjat pohon!", kata kucing sambil beerlari.
"akan kukejar kemanapun guru brlari".
"coba saja kalau bisa!" tantang kucing sambil mempercepat larinya.
 harimau yang merasa di kibuli jadi makin marah. ia juga mempercepat langkahnya.
 karena harimau tubuhnya lebih besar dalam tempo singkat ia mampu mengejar kucing.
 sial bagi sang kucing karena badannya lebih kecil sehingga langkah kucing sangat pendek. berkali kali ia nyaris diterkam harimau.
kucing mulai gentarmenyikapi harimau yang kian beringas itu.
untunglah nsib sang kucing lebih pintar dalam menggunakan ilmunya. ia juga berfikir lebih baik sering menukik dengan belok tajam daripada berpacu dengan sang harimau yang sring kebablasan jauh dalam mengejarnya.
 kenyataannya kelihatan ia bergerak lebih gesit dari harimau walau langkahnya yang pendek itu.
 saat itu kucing mersa aman karena di depannya ada pohon.
tapi sangat sulit baginya untuk langsung mencapai pohon itu. jika ia langsung menuju pohon itu maka ia akan dilahap harimau mentah-mentah.
 ia tetap memakai cara lain dengan menukik-nukik belok tajam sambil mengalihkan perhatian kebuasan harimau.
 ternyata benar. harimaau takjub dengan kelincahan sang kkucing dan tidak menyadari bawa ada pohon didepannya. hal itu karena ia konsentrasi memburu dengan membabi buta agar secepatnya bisa memaksa kucing belaka.
 adapun bagi harimau, dia tetap merasa untung dengan ada tambahan ilmu tentang cara berlari dengan cara belok menukik tajam.
kucing yang selama itu menyiasati perhatian agar bisa mencapai pohon ia menciptakan langkah srmakin indah.
 sementara sekali ada kesempatan maka segera kucing melompat dengan gesitnya merayap di pohon yang ada di depannya.
 harimau mrmandanya dari jauh.
 harimau sangat terpesona melihat kelincahan sang gurunya memanjat pohon itu.langkah itu indah sekaali.
langkah itu langkah yang ia impikan.
ia menyadari ilmu memanjat pohon itulah yang ingin ia miliki dari sang guru besar.
akan tetapi sang guru kini sudah tidak percaya lagi kepadanya.
 pada mulanya harimau khawatir jangan-jangan sang guru hanya menipu bahwa ia mempunyai ilmu cara memanjat pohon. dan kini ilmu itu ia saksikan didepan matanya sendiri

Tidak ada komentar: