angkus adalah angsa rakus yang mempunyai sipat
sombong,pemalas dan tamak,culas sekali. ia tidak pernah baik hati kepada sesamanya.
bahkan kepada kakaknya sendiri ia tidak prrnah menyapa dengan baik. angkus juga
mengambil harta warisan orang tuanya ketika orang tuanya meninggal.
tetapi
lain dengan angma. angma adalah ngsa yang sifatnya berlawanan dengan angkus. ia
adalah pemuda yang jujur, rajin dan bekerja dan amat baik budi. ia menyadari kalau
adiknya memang bersifat culas dan serakah terhadap harta, maka ia hidup sendiri
dengan sederhana. ia mencari kayu bakar dan di jual untuk hidupnya.
pada suatu malam, selepas ia lelah bekerja menvari
katu bakar ke hutan,angma tidak kuat lagi menahan kantuk. dan ketila angma tidur
ia bermimpi di temui seorang kakek tua yang menyuruhnya agar ia pergi ke sebuah
goa. kakek itu bilang kalau apa yang di inginkannya akan terkabul.
ketika
bangun dari tidurnya maka angma langsunh pergi berjalan menyusuri hutan dan mencari
goa yang di maksudkan oleh si kakek tua dalam mimpi.
"wah
ini pasti goa yang dimaksud kakek itu,"bisiknya dalam hati.
ia berjalan cepat lagi dan mendekati pintu goa
di tepi hutan itu.
didalam goa itu gelap sekali. lama dia komat-kamit
bersemedi dan akhirnya keluarlah cahaya yang sangat terang benderang. ia berdoa
"yang maha kuasa berilah hamba kecukupan setiap hari agar tidak sengsara".
tiba-tiba
setelah mata angma dibuka di depannya terdapat bokor yang bercahaya.
dengan senang hati angma segera membawa bokor
pulang kembali kerumahnya. kebetulan keadaan kampung sedang sepi. ia berpikir dalam
akalnya, "pasti angkus akan kaget setelah aku tidak menjadi penjual kayu bakar
lagi".
angma
dengan cepat menyelinap kedalam rumahnya.
dirumah,
angma mulanya tidak bisa bagaimana cara menggunakan bokor itu. karena perutnya sudah
merasa lapar sekali kemudian angma menggosok bokornya berteriak, "hai bokor
sakti, berilah aku jagung dan air".
bokor
itu mendesing dan makanan itu keluar. angma tidak tahu bagaimana menghentikannya.
angma tidak sengaja memegang mulut bokor itu, maka berhentilah bokor itu mendesing.
kehidupan angma sejak ada bokor itu semakin
kelihatan makmur. ia mulai jarang mencari kayu bakar ke hutan. angma tidak bingung
lagi mencari kayu bakar untuk dijual sebagai kepentingan hidupnya sehari-hari
ia hanya
tinggal menikmati apa yang dia inginkan maka akan terkabulkan.
tetapi lain bagi si angkus. ia mulai curiga
dengan kemakmuran angma. angkus sangat penasaran dan mencari-cari tahu tidak pernah
menemukan jawaban yang memuaskan. akhirnya pada suatu hari ia mengetahui secara
langsung dengan mata kepalanya sendiri terhadap apa yang dilakukan angma.
angkus
tidak menduga bahwa hanya dengan bokor itu kakaknya bisa makmur hidupnya secepat
ini. mulailah sipat buruknya kambuh lagi.
dasar angkus memang jelek tabiatnya, setelah
tahu kakanya makmur dengan bokor saktinya, maka suatu hari angkus mencuri bokor
itu.
angkus
mencoba melakukan seperti apa yang di lakukan angma. tetapi lama sekali ia melakukan
komat-kamit doanya. tetapi ia tidak bisa bagaimana cara menggunakan bokor itu. karena
perutnya sudah terasa lapar sekali kemudian angkus menggosok bokornya berteriak,"hai
bokor sakti,berilah aku jagung dan air", bokor itu mendesing dan makanan itu
keluar.
angkus
senang hati karena jagung yang datang kelihatan enak sekali. ia melihat jagung yang
keluar satu persatu. angkus panik tidak bisa menghentikan bokor sakti milik angma.
jagung-jagung keluar terus dan sudah hampir
menenggelamkan angkus sehingga ia ketakutan. angkus pun menjerit, "toloooooonnngggg...!"
malam gelap sekali angma sedang tidur dengan
nyenyak di atas ranjang kesayangannya. samar-samar angma mendengar suara orang minta
pertolongan. kelihatannya suara itu semakin lama semakin keras sekali sehingga membuat
angma terjaga dari tidurnya.
angma
keluar rumah dan ingin segera mencri tahu dari mana asal suara yang minta pertolongan
itu. ia kesana kemari berjalan dengan cepat.
"ah,
kedengarannya suara itu dari rumah si angkus. ada apa dengannya?" pikir angma
mengingat angkus adalah saudaranya seendiri pula. ia segera berlari.
setelah mendekati rumah angkus, angma benar-benar
yakin kalau angkus berteriak-teriak minta pertolongan. "aku harus mendobraknya!"
katanya dalam hati.
angma
langsung mendobrak pintu depan dengan sekuat-kuatnya. dan ternyata benar, angkus
hampir mati tertimbun jagung di dalam biliknya.
mulanya angkus sangat malu karena ketahuan angma
bahwa ia pencuri bokor saktinya sehingga ia hampir mati. tetapi karena angkus yakin
bahwa angma memang baik hati maka ia pun menerima uluran tangan permintaan maaf
atas perbuatan curangnya terhadap saudaranya sendiri itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar