Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Jumat, 24 Juni 2016

sadarnya Si Rakus-dalam kisah si kancil



  angkus adalah angsa rakus yang mempunyai sipat sombong,pemalas dan tamak,culas sekali. ia tidak pernah baik hati kepada sesamanya. bahkan kepada kakaknya sendiri ia tidak prrnah menyapa dengan baik. angkus juga mengambil harta warisan orang tuanya ketika orang tuanya meninggal.
 tetapi lain dengan angma. angma adalah ngsa yang sifatnya berlawanan dengan angkus. ia adalah pemuda yang jujur, rajin dan bekerja dan amat baik budi. ia menyadari kalau adiknya memang bersifat culas dan serakah terhadap harta, maka ia hidup sendiri dengan sederhana. ia mencari kayu bakar dan di jual untuk hidupnya.
  pada suatu malam, selepas ia lelah bekerja menvari katu bakar ke hutan,angma tidak kuat lagi menahan kantuk. dan ketila angma tidur ia bermimpi di temui seorang kakek tua yang menyuruhnya agar ia pergi ke sebuah goa. kakek itu bilang kalau apa yang di inginkannya akan terkabul.
 ketika bangun dari tidurnya maka angma langsunh pergi berjalan menyusuri hutan dan mencari goa yang di maksudkan oleh si kakek tua dalam mimpi.
 "wah ini pasti goa yang dimaksud kakek itu,"bisiknya dalam hati.
ia berjalan cepat lagi dan mendekati pintu goa di tepi hutan itu.
didalam goa itu gelap sekali. lama dia komat-kamit bersemedi dan akhirnya keluarlah cahaya yang sangat terang benderang. ia berdoa "yang maha kuasa berilah hamba kecukupan setiap hari agar tidak sengsara".
 tiba-tiba setelah mata angma dibuka di depannya terdapat bokor yang bercahaya.
dengan senang hati angma segera membawa bokor pulang kembali kerumahnya. kebetulan keadaan kampung sedang sepi. ia berpikir dalam akalnya, "pasti angkus akan kaget setelah aku tidak menjadi penjual kayu bakar lagi".
 angma dengan cepat menyelinap kedalam rumahnya.
 dirumah, angma mulanya tidak bisa bagaimana cara menggunakan bokor itu. karena perutnya sudah merasa lapar sekali kemudian angma menggosok bokornya berteriak, "hai bokor sakti, berilah aku jagung dan air".
 bokor itu mendesing dan makanan itu keluar. angma tidak tahu bagaimana menghentikannya. angma tidak sengaja memegang mulut bokor itu, maka berhentilah bokor itu mendesing.
kehidupan angma sejak ada bokor itu semakin kelihatan makmur. ia mulai jarang mencari kayu bakar ke hutan. angma tidak bingung lagi mencari kayu bakar untuk dijual sebagai kepentingan hidupnya sehari-hari
 ia hanya tinggal menikmati apa yang dia inginkan maka akan terkabulkan.
tetapi lain bagi si angkus. ia mulai curiga dengan kemakmuran angma. angkus sangat penasaran dan mencari-cari tahu tidak pernah menemukan jawaban yang memuaskan. akhirnya pada suatu hari ia mengetahui secara langsung dengan mata kepalanya sendiri terhadap apa yang dilakukan angma.
 angkus tidak menduga bahwa hanya dengan bokor itu kakaknya bisa makmur hidupnya secepat ini. mulailah sipat buruknya kambuh lagi.
dasar angkus memang jelek tabiatnya, setelah tahu kakanya makmur dengan bokor saktinya, maka suatu hari angkus mencuri bokor itu.
 angkus mencoba melakukan seperti apa yang di lakukan angma. tetapi lama sekali ia melakukan komat-kamit doanya. tetapi ia tidak bisa bagaimana cara menggunakan bokor itu. karena perutnya sudah terasa lapar sekali kemudian angkus menggosok bokornya berteriak,"hai bokor sakti,berilah aku jagung dan air", bokor itu mendesing dan makanan itu keluar.
 angkus senang hati karena jagung yang datang kelihatan enak sekali. ia melihat jagung yang keluar satu persatu. angkus panik tidak bisa menghentikan bokor sakti milik angma. jagung-jagung keluar terus dan sudah  hampir menenggelamkan angkus sehingga ia ketakutan. angkus pun menjerit, "toloooooonnngggg...!"
malam gelap sekali angma sedang tidur dengan nyenyak di atas ranjang kesayangannya. samar-samar angma mendengar suara orang minta pertolongan. kelihatannya suara itu semakin lama semakin keras sekali sehingga membuat angma terjaga dari tidurnya.
 angma keluar rumah dan ingin segera mencri tahu dari mana asal suara yang minta pertolongan itu. ia kesana kemari berjalan dengan cepat.
 "ah, kedengarannya suara itu dari rumah si angkus. ada apa dengannya?" pikir angma mengingat angkus adalah saudaranya seendiri pula. ia segera berlari.
setelah mendekati rumah angkus, angma benar-benar yakin kalau angkus berteriak-teriak minta pertolongan. "aku harus mendobraknya!" katanya dalam hati.
 angma langsung mendobrak pintu depan dengan sekuat-kuatnya. dan ternyata benar, angkus hampir mati tertimbun jagung di dalam biliknya.

mulanya angkus sangat malu karena ketahuan angma bahwa ia pencuri bokor saktinya sehingga ia hampir mati. tetapi karena angkus yakin bahwa angma memang baik hati maka ia pun menerima uluran tangan permintaan maaf atas perbuatan curangnya terhadap saudaranya sendiri itu.

Tidak ada komentar: