Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Sabtu, 30 Juli 2016

Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Melalui Organisasi Yang Di Buat Jepang

Pelajaran IPS

Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang melalui Organisasi Yang Dibuat Oleh Jepang

1.  Memanfaatkan Gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
PUTERA dibentuk oleh jepang pada tanggal 1 maret 1943. Pemimpin PUTERA yang dikenal dengan Empat Serangkai  adalah Ir.soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan K. H. Mas Mansyur.
Tujuan jepang membentuk PUTERA adalah agar kaum nasionalis dan intelektual menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan jepang. Namun oleh para pemimpin Indonesia, PUTERA justru dimanfaatkan untuk membela rakyat dari kekejaman jepang serta untuk menggembleng mental dan semangat nasionalisme, cinta tanah air, anti kolonialisme dan imperialisme. Dengan demikian PUTERA ini ibarat tombak bermata dua.
Organisasi PUTERA mendapat sambutan dikalangan rakyat dan melalui organisasi ini mental bangsa Indonesia disiapkan untuk menuju bangsa yang merdeka. Jepang memandang bahwa PUTERA lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia maka pada bulan April 1944, PUTERA oleh jepang dibubarkan.
Empat serangkai : Ir. soekarno,Moh. Hatta, Dewantoro dan K.H. Mas Mansyur 

2.  Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuis yintai)
Syuis yintai  (Barisan Pelopor) adalah salah satu bagian dari Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa) . Syuis yintai dipimpin Ir. Soekarno dengan pemimpin Harian atau kepala adalah Sudiro. Beberapa tokoh nasionalis lainnya sebagai anggota pengurus antara lain Chaerul Saleh, Asmara Hadi, Sukardjo Wiryopranoto, Oto Iskandardinata dan lain-lain.
Organisasi ini dimanfaatkan oleh para nasionalis sebagai penyalur aspirasi nasionalisme dan memperkuat pertahanan pemuda melalui pidato-pidatonya.
BARISAN PELOPOR ydengan bambu runcingnya

3.  Memanfaatkan Chuo Sangi Ini (Badan Penasihat Pusat)
Badan ini dibentuk pada tanggal 5 september 1943 atas anjuran Jenderal Hideki Toko (Perdana Menteri Jepang). Ketuanya adalah Ir. Soekarno, anggotanya berjumlah 23 orang jepang dan 20 orang Indonesia. Tugas badan ini adalah memberi nasihat atau pertimbangan kepada Seiko Shikikan (Penguasa Tertinggi Militer Jepang di Indonesia).
Oleh para pemimpin Indonesia melalui Chuo Sangi In dimanfaatkan untuk menggembleng kedisiplinan. Salah satu saran Chou Sangi In kepada Seiko Shikikan adalah agar dibentuknya Barisan pelopor untuk mempersatukan seluruh penduduk agar secara bersama menggiatkan usaha mencapai kemenangan.

 
Hideki Tojo,menganjurakan agar di bentuk Chuo Sangi In

Tidak ada komentar: