1. Role playing (bermain peran)
Melalui bermain peran (role playing), para peserta
didik mencoba mengeksplorasi hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya
dan mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat mengekplorasi
perasaan,sikap,nilai dan berbagai strategi
pemechan masalah. sebagai suatu model pembelajaran, bermain peran berakar pada dimensi
pribadi dan sosial. dari dimensi pribadi model ini berusaha membantu peserta didik
menemukan makna dari lingkungan sosial yang bermanfaat bagi dirinya. juga melalui
model ini para peserta didik diajak untuk
memecahkan masalah pribadi, yang sedang dihadapinya
dengan bantuan kelimpok sosial yang beranggoatakan teman-teman sekelas. dari dimensi
sosial ,model ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama
dalam menganalisis situasi sosial,terutama masalah yang mwnyangkut hubungan antar
pribadi peserta didik. pemecahan masalah dilakukan secara demokratis. dengan demikian,
melalui model ini peserta didik juga dilatih untuk menjunjung tinggi nilai-nilai
demokratis.
a. Gerak
Gerak teater lebih banyak membutuhkan ekspresi
gerak tubuh dan mimik muka daripada wicara. pesan yang yang tidak disampaikan secara verbal membutuhkan
keahlian tersendiri untuk mengelolanya.
b. Ekspresi
Ekspresi emosi atau karaktrr peran harus bisa diwujudkan
melalui mimik para aktor karena keterbatasan bahasa verbal dalam pertunjukan teater
gerak,maka ekspresi mimik menjadi sangat penting.
Teknik ini berupa perubahan-perubahan gerak, terutama
perubahan tempat dan perubahan tingkat atau level. menciptakan gerakan-gerakan dan
ekspresi peran. langkah-langkah ini bisa dilakukan, ketika pemeran benar-benR merasakan
gejolak batin atau emosi ketika mengucapkan dialog. jika pemeran tidak merasakan
itu maka gerak dan ekspresi yang timbul bersipat klise atau dibuat-buat.
c. Dialog
Dialog merupakan salah satu daya tarik dalam membina
konflik-konflik dramatik. kegiatan mengucapkan dialog ini menjadi sifat teater yang
khas. dialog yang diucapkan oleh seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pementasan naskah drama atau teks lakon karena dalam dialog banyak nilai-nilai
yang bermakna. jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya maka .nilai
ysng terkandung tidsk dapat dikomunikasikan kepada penonton. dialog adalah pembicaraan
yang terjadi antara tokoh satu dengan yang lain. dari hasil pembicaraan ini,dapat
diketahui sikap,prilaku,gaya dan karakter
yang terlibat.
Dialog-dialog peran terkadang
menggunakan bahasa sastra atau kiasan yang mempunyai makna tersirat. tugas seorang
pemeran adalah mencari makna yang tersirat tersebut sehingga dimengerti. jika memahami
makna kata tersebut maka dapat mengekspresikan baik lewat bahasa verbal maupun bahasa
tubuh.
d. Penyampaian pesan moral
Pementasan teater dapat
dikatakan behasil jika pesan yang hendak disampaikan dapat diterima dengan
baik oleh penonton. makna pesan sebuah lakon yang hendak disampaikan semua ditampilkan
dalam bentuk gerak. pengarang atau penulis lakon menciptakan lakon bukan hanya sekedar
mencipta, tetapi juga menyampaikan pesan tentang persoalan kehidupan manusia. pesan
itu bisa mengenai kehidupan lahiriah maupun batiniah.
Pesan lakon merupakan bahan komunikasi utama ya.ng
hendak disampaikan kepada penonton. berhasil atau tidaknya suatu pertunjukan teater
diukur dari sampai tidaknya pesan lakon kepada penonton. oleh karena itu, sutradara
wajib menemukan pesan utama dari lakon yang telah ditentukan.
Selama pembelajaran berlangsung,
setiap pemeran dapat melatih sikap empati,simpati,rasa benci,marah,senang dan peran
lainnya. pemeran tenggelam dalam peran yang dimainkannya,sedangkan pengamat melibatkan
dirinya secara emosional dan berusaha mengidentifikasikan perasaan dengan perasaan
yang tengah bergejolak dan menguasai pemeran.
Hakekat pembelajaran bermain
peran terletak pada keterlibatan emosional pemeran dan pengamat dalam situasi masalah
yang secara nyata dihadapi.melalui bermain peran dalam pembelajaran,para siswa diharapkan
dapat (1). mengeksplorasi perasaannya, (2). memperoleh wawasan tentang sikap,nilai,dan
persepsinya; (3) mengembangkan keterampilannya dan sikap dalam memecahkan masalah
yang dihadapi;serta (4) mengeksplorasi inti permasalahan yang diperankan melalui
berbagai cara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar