Pelajaran IPS
Perjuangan
Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Bawah Tanah
Selain melalui taktik Kerja sama dengan Jepang, para pejuang
melakukan perjuangan secara rahasia (Gerakan Bawah Tanah) atau ilegal untuk
menghadapi penjajah. Beberapa contoh perjuangan bawah tanah antara lain
sebagai berikut.
1. Gerakan Kelompok Sutan
Syahir
Kelompok ini merupakan pendukung demokrasi parlementer model eropa
barat dan menentang jepang karena merupakan negara fasis. kelompok ini terdiri terutama
oleh pelajar dari kota Jakarta, Surabaya, Cirebon, Garut, Semarang, dan
lain-lain. Mereka berjuang dengan cara sembunyi-sembunyi atau dengan strategi
gerakan "bawah tanah".
Sutan Sahrir |
2. Gerakan Kelompok Amir
Syarifuddin
Menjelang kedatangan jepang di indonesia, Amir Syarifuddin berhubungan
erat dengan P. J. A. Idenburg (Pimpinan departemen pendidikan Hindia Belanda).
Melalui Dr. Charles Van Der Plas, P. J. A. Idenburg membantu uang sebesar
25.000 Gulden kepada Amir Syarifuddin guna mengorganisir gerakan bawah tanah
melawan Jepang. Oleg Karena itu kelompok ini anti fasis dan menolak kerjasama dengan
Jepang. Karena sangat keras dalam mengkritik Jepang maka Amir Syarifuddin
ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang pada tahun 1944. Atas bantuan
Ir. Soekarno, hukumannya Di ubah menjadi
hukuman seumur hidup akan tetapi setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka,
ia terbebas dari hukuman.
3. Golongan Persatuan
Mahasiswa
Golongan ini sebagian besar berasal dari mahasiswa ika Daigaku
(sekolah kedokteran) dijalan prapatan 10 dan yang terhimpun dalam Badan
Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia (BAPERPI) di cikini raya 71. Di
antara tokoh BAPERPI yang terkenal adalah supeno (ketua), Burhanuddin Harapan,
Dan kusnandar. Sejumlah tokoh-tokoh mahasiswa/pelajar yang terkenal antara lain
Djohar Noer, sayoko, syarif Thayeb, Darwis, Eri sadewo, Chaerul Saleh, kusnandar,
subadio sastrosatomo, Wahidin Nasutio, Dan Tadjuludin. Kelompok persatuan
mahasiswa ini anti Jepang dan sangat dekat dengan jalan pikiran Sutan Syahrir.
Supeno |
4. Kelompok Sukarni
Kelompok ini sangat berperan disekitar proklamasi kemerdekaan. Tokoh-Tokoh
yang tergabung dalam kelompok sukarni antara lain Adam Malik, Pandu Kartawiguna,
Chaerul Saleh, dan Maruto Nitimihardjo.
Sukarni |
5. Kelompok Pemuda Menteng 31
Kelompok ini dibentuk oleh sejumlah pemuda yang bekerja pada bagian propaganda
Jepang (Sendenbu). Tokoh-tokoh terkenal dari kelompok ini antara lain sukarni,
Chaerul Saleh, A. M. Hanafi, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Maruto
Nitimihardjo, Khalid Rasjidi dan Djamhari. Kelompok ini bermarkas digedung
Menteng 31 Jakarta. Secara resmi pendirian asrama ini dibiayai Jepang dengan maksud
menggembleng para pemuda untuk menjadi alat mereka. Akan tetapi tempat ini oleh
pemuda dimanfaatkan secara diam-diam untuk menggerakan semangat nasionalisme.
Gedung Jong"Jalan Menteng 31, jakarta |
6. Golongan kaigun
Kelompok ini anggotanya bekerja pada Angkatan laut Jepang. Medea
selalu menggalang dan membina
kemerdekaan dengan berhubungan kepada tokoh-tokoh Angkatan Laut Jepang yang
simpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Kelompok ini mendirikan asrama Indonesia
merdeka dijalan Bungur Besar No. 56 Jakarta. Asrama ini didirikan atas inisiatif
dan bantuan kepala perwakilan Kaigun di Jakarta, Laksamana Muda Maeda pada
bulan Oktokber 1944. Dengan demikian kelompok ini merupakan kelompok yang paling
akhir dibentuk.
Tokoh Muda Wikana |
Sebagai pengurus asrama Maeda menunjuk Mr. Ahmad Subardjo Djoyohadisuryo
sebagai ketua dibantu tokoh-tokoh muda Wikana. Didalam asrama ini mendapat
pendidikan politik dari tokoh - tokoh nasionalis seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, Sultan Syahrir, Iwa kusuma sumantri, Latuharhary, R. P. Singgih, Ratu
Langie, Maramis, dan Buntaran. Kelompok ini menjalin kerjasama dengan kelompok
bawah tanah yang lain tetapi dengan hati-hati agar tidak dicurigai oleh Jepang.
Walaupun para pejuang terbagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda dan
mengggunakan strategi yang berbeda, akan tetapi mereka memiliki kesamaan tujuan
yakni mencapai kemerdekaan Indonesia.
Gerakan - gerakan diatas dalam mencapai tujuannya melakukan kegiatan-kegiatan
antaralain sebagai berikut.
1)
Menjalin komunikasi dan
memelihara semangat nasionalisme.
2)
Menyiapkan kekuatan untuk
menyambut kemerdekaan.
3)
Mempropagandakan kesiapan untuk
merdeka.
4)
Memantau perkembangan perang pasifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar