Cari Yang Anda Butuhkan

Assalamualaikum

Sabtu, 30 Juli 2016

Perjuangan Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Bawah Tanah

Pelajaran IPS

Perjuangan Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Bawah Tanah

Selain melalui taktik Kerja sama dengan Jepang, para pejuang melakukan perjuangan secara rahasia (Gerakan Bawah Tanah) atau ilegal untuk menghadapi penjajah. Beberapa contoh perjuangan bawah tanah antara lain sebagai berikut.

1.  Gerakan Kelompok Sutan Syahir
Kelompok ini merupakan pendukung demokrasi parlementer model eropa barat dan menentang jepang karena merupakan negara fasis. kelompok ini terdiri terutama oleh pelajar dari kota Jakarta, Surabaya, Cirebon, Garut, Semarang, dan lain-lain. Mereka berjuang dengan cara sembunyi-sembunyi atau dengan strategi gerakan "bawah tanah".
Sutan Sahrir

2.  Gerakan Kelompok Amir Syarifuddin
Menjelang kedatangan jepang di indonesia, Amir Syarifuddin berhubungan erat dengan P. J. A. Idenburg (Pimpinan departemen pendidikan Hindia Belanda). Melalui Dr. Charles Van Der Plas, P. J. A. Idenburg membantu uang sebesar 25.000 Gulden kepada Amir Syarifuddin guna mengorganisir gerakan bawah tanah melawan Jepang. Oleg Karena itu kelompok ini anti fasis dan menolak kerjasama dengan Jepang. Karena sangat keras dalam mengkritik Jepang maka Amir Syarifuddin ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang pada tahun 1944. Atas bantuan Ir. Soekarno, hukumannya Di ubah  menjadi hukuman seumur hidup akan tetapi setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka, ia terbebas dari hukuman.

3.  Golongan Persatuan Mahasiswa
Golongan ini sebagian besar berasal dari mahasiswa ika Daigaku (sekolah kedokteran) dijalan prapatan 10 dan yang terhimpun dalam Badan Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia (BAPERPI) di cikini raya 71. Di antara tokoh BAPERPI yang terkenal adalah supeno (ketua), Burhanuddin Harapan, Dan kusnandar. Sejumlah tokoh-tokoh mahasiswa/pelajar yang terkenal antara lain Djohar Noer, sayoko, syarif Thayeb, Darwis, Eri sadewo, Chaerul Saleh, kusnandar, subadio sastrosatomo, Wahidin Nasutio, Dan Tadjuludin. Kelompok persatuan mahasiswa ini anti Jepang dan sangat dekat dengan jalan pikiran Sutan Syahrir.
Supeno

4.  Kelompok Sukarni
Kelompok ini sangat berperan disekitar proklamasi kemerdekaan. Tokoh-Tokoh yang tergabung dalam kelompok sukarni antara lain Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Chaerul Saleh, dan Maruto Nitimihardjo.
Sukarni

5.  Kelompok Pemuda Menteng 31
Kelompok ini dibentuk oleh sejumlah pemuda yang bekerja pada bagian propaganda Jepang (Sendenbu). Tokoh-tokoh terkenal dari kelompok ini antara lain sukarni, Chaerul Saleh, A. M. Hanafi, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Maruto Nitimihardjo, Khalid Rasjidi dan Djamhari. Kelompok ini bermarkas digedung Menteng 31 Jakarta. Secara resmi pendirian asrama ini dibiayai Jepang dengan maksud menggembleng para pemuda untuk menjadi alat mereka. Akan tetapi tempat ini oleh pemuda dimanfaatkan secara diam-diam untuk menggerakan semangat nasionalisme.
Gedung Jong"Jalan Menteng 31, jakarta

6.  Golongan kaigun
Kelompok ini anggotanya bekerja pada Angkatan laut Jepang. Medea selalu  menggalang dan membina kemerdekaan dengan berhubungan kepada tokoh-tokoh Angkatan Laut Jepang yang simpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Kelompok ini mendirikan asrama Indonesia merdeka dijalan Bungur Besar No. 56 Jakarta. Asrama ini didirikan atas inisiatif dan bantuan kepala perwakilan Kaigun di Jakarta, Laksamana Muda Maeda pada bulan Oktokber 1944. Dengan demikian kelompok ini merupakan kelompok yang paling akhir dibentuk.
Tokoh Muda Wikana

Sebagai pengurus asrama Maeda menunjuk Mr. Ahmad Subardjo Djoyohadisuryo sebagai ketua dibantu tokoh-tokoh muda Wikana. Didalam asrama ini mendapat pendidikan politik dari tokoh - tokoh nasionalis seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sultan Syahrir, Iwa kusuma sumantri, Latuharhary, R. P. Singgih, Ratu Langie, Maramis, dan Buntaran. Kelompok ini menjalin kerjasama dengan kelompok bawah tanah yang lain tetapi dengan hati-hati agar tidak dicurigai oleh Jepang.
Walaupun para pejuang terbagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda dan mengggunakan strategi yang berbeda, akan tetapi mereka memiliki kesamaan tujuan yakni mencapai kemerdekaan Indonesia.

Gerakan - gerakan diatas dalam mencapai tujuannya melakukan kegiatan-kegiatan antaralain sebagai berikut.
1)      Menjalin komunikasi dan memelihara semangat nasionalisme.
2)      Menyiapkan kekuatan untuk menyambut kemerdekaan.
3)      Mempropagandakan kesiapan untuk merdeka.
4)      Memantau perkembangan perang pasifik. 

Tidak ada komentar: