Ilmu pengetahuan selalu berkembang, hal ini disebabkan
oleh sifat dasar manusia yang selalu merasa ingin tahu yang mendorongnya untuk melakukan
penelitian. perubahan dapat terjadi dari waktu ke waktu. sesuatu yang tadinya di
anggap benar dapat tumbang bila telah ditemukan hasil penelitian baru yang mengoreksi
kebenarannya. pengetahuan yang diperoleh melalui sesuatu penelitian digolongkan
dalam pengetahuan ilmiah. pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini lebih dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. pengetahuan yang didapat melalui prasangka,coba-coba,intuisi
(ilham) ataupun tidak sengaja digolongkan pengetahuan nonilmiah. anda juga mempunyai
kesempatan untuk menjadi ilmuan. anda dapat mempelajari percobaan para ahli terdahulu
dan menguji hasilnya,atau dapat memulainya dengan memperhatikan lingkungan sekitar,menemukan
masalah,dan mencoba untuk memecahkannya. cara yang dapat ditempuh adalah melalui
suatu metode yang dikenal dengan istilah metode ilmiah.
1. Pengertian metode ilmiah
Metodologi berasal dari
bahasa yunani methodos yang berarti cara atau jalan dan logos yang berarti ilmu.
jadi, metodologi adalah cara yang masuk akal atau cara ilmiah yang mencari kebenaran
ilmu. adapun metode ilmiah adalah suatu prosedur yang penyelidikan yang teratur
dan logis yang dalam kenyataannya merupakan langkah-langkah sistematis secara deduktif
berdasarkan akal sehat.
2. Tujuan metode ilmiah
Tujuan metode ilmiah sebagai berikut.
a. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional dan teruji)
sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
b. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur
oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
c. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan
masalah,pengumpulan data yang relevan,analisis data dan interprestasi temuan,serta
diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
3. Kegunaan metode ilmiah
Kegunaan metode ilmiah sebagai berikut..
a. Membantu pemecahan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian
yang memuaskan.
b. menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh
kebenaran yang objektif.
c. Memecahkan atau menentukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya
masih menjadi teka-teki.
4. Karakteristik metode ilmiah
a. Bersipat kritis analistis, artinya metode menunjukan adanya
proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan
masalah.
b. Bersipat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
c. Bersipat objektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuan lain
dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
d. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan
dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
e. Bersipat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada
fakta dilapangan.
5. Kriteria metode ilmiah
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian
disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut.
a. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam
penelitian, baik yang akan dikumpulkan maupun yang dianalisis haruslah berdasarkan
fakta-fakta yang nyata.
b. Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai
sifat bebas prasangka,bersih,dan jauh dari pertimbangan subjektif.
c. Menggunakan prinsip analisis
Semua masalah harus dicari sebab musabab serta
pemecahannya dengan analisis yang logis. fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan
sebagai mana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. akan tetapi semua kejadian
harus dicari sebab akibat dengan analisi yang tajam.
d. Menggunakan hipotesis
Hipotesis harus ada untuk memandu jalan pikiran
peneliti kearah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan
mengenai sasaran dengan tepat.
e. Menggunakan ukuran objektif
Kerja penelitian dan analisis harus dinyatakan
dengan ukuran yang objektif. ukuran tidak boleh merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan fikiran yang waras.
f. Menggunakan teknik kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang
lazim harus digunakan,kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat dikuantifikasikan.
ukuran-ukuran seperti ton,mm,perdetik,ohm,kilogram,dan sebagainya harus selalu digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar