a. Tata panggung
Tata panggung adalah pengaturan pemandangan dipanggung
selama pementasan berlangsung. tujuannya tidak sekedar supaya permainan bisa dilihat
penonton, tetapi juga menghidupkan pemeranan dan suasana panggung. tata panggung
juga disebut dengan istilah tata dekorasi (scenery). gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan oleh
tata panggung dalam pementasan. tidak hanya sekedar dekorasi (hiasan) semata, tetapi
segala tata letak perabot atau piranti yang akan digunakan oleh aktor disediakan
oleh penata panggung.. penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita, kehendak
artistik sutradara,dan panggung tempat pementasan dilaksanakan. oleh karena itu,
sebelum melaksanakan penataan panggung seorang penata panggung perlu mempelajari
panggung pertunjukan.
b. Tata .Busana
Tata busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan
yang menyertai unntuk menggambarkan tokoh. tata busana termasuk akesori seperti,
topi, sepatu, syal, kalung, gelang, dan segala unsur yang melekat pada pakaian.
tata busana dalam teater memiliki peranan penting untuk menggambarkan tokoh. pada
era teater primitif, busana yang dipakai berasal dari bahan-bahan alami,seperti
tumbuhan,kulit binatang,dan batu-batuan untuk aksesori. ketika manusia menemukan
tekstil dengan teknologi pengolahan yang tinggi,busana berkembang menjadi lebih
baik. tata busana dapat dibuat berdasarkan budaya atau zaman tertentu. untuk membuat
tata busana sesuai dengan adat dan kebudayaan daerah tertentu,diperlukan referensi
khusus berkaitan dengan adat dan kebudayaan tersebut. jenis busana ini tidak bisa
di samakan antara daerah satu dengan daerah lain. masing-masing memiliki ciri khasnya.
sementara itu, tata busana menurut zamannya
bisa di generalisasi, artinya busana pada zaman atau dekade tertentu memiliki ciri
yang sama.
Busana dalam teater memiliki fungsi yang lebih
kompleks,yaitu sebagai berikut.
1). menceritakan keindahan penampilan
2). membedakan satu pemain dengan pemain yang lain.
3). menggambarkan karakter tokoh
4). memberikan efek gerak pemain
5). memberikan efek dramatik.
c. Tata rias
Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni
mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. tata rias dalam teater mempunyai
arti lebih spesipik,yaitu seni mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh.
contohnya, teater yunani yang memakai topeng lebih besar dari wajah para pemain
dengan garis tegas agar ekspresinya dapat dilihat oleh penonton. beberapa teater
primitif menggunakan bedak tebal yang biasa dibuat dari bahan-bahan alam,seperti
tanah,tulang,tumbuhan dan lemak binatang. pemakaian tata rias akhirnya menjadi bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari peristiwa teater.
Tata rias dalam teater memiliki fungsi sebagai
berikut.
1). menyempurnakan penampilan wajah
2). menggambarkan karakter tokoh
3). memberi efek gerak pada ekspresi pemain
4). menegaskan dan menghasilkan garis-garis wajah sesuai dengan
tokoh
5). menambah aspek dramatik
d. Tata Cahaya
cahaya adalah unsur tata artistik yang paling penting
dalam pertunjukan teater. tanpa adanya cahaya, penonton tidak dapat menyaksikan
apa-apa. dalam pertunjukan era primitif,manusia hanya menggunakan matahari, bulan
atau api untuk menerangi . sejak ditemukannya lampu penerangan ,manusia menciptakan
modipikasi dan menemukan hal-hal baru yang dapat di gunakan untuk menerangi panggung
pementasan. seorang penata cahaya prlu mempelajari pengetahuan dasar dan penguasaan
peralatan tata cahaya. pengetahuan dasar ini selanjutnya dapat di terpkan dan dikembangkan
dalam penataan cahaya untuk kepentingan artistik pemanggungan.
e. Tata suara
Tata adalah suatu usaha pengaturan terhadap suatu
bentuk,benda, dan sebagainya untuk tujuan tertentu. suara adalah getaran yang dihasilkan
oleh sumber bunyi biasanya dari benda padat yang merambat melalui media atau peranta
. perantara dapat berupa benda padat,cair, dan udara kepada alat pendengaran. tata
suara adalah suatu usaha untuk mengatur,menempatkan,serta memanfaatkan sebagai sumber
suara sesuai dengan etika dan estetika untuk suatu tujuan tertentu, misalnya untuk
pidato,penyiaran,recording dan pertunjukan teater.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar